Di era tahun 60-an hingga 90-an, anak-anak usia dini masih gemar bermain aneka permainan tradisional. Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang, mereka lebih mengenal aneka judul game yang berbasis online. Padahal aneka permainan tradisional memiliki manfaat yang sangat kaya, khususnya untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak, ketrampilan motorik halus dan kasar, serta manfaat baik serta edukatif lainnya. Maka tidak ada salahnya, kita sebagai guru atau orang tua mengenalkan anak-anak pada aneka permainan tradisional atau bahkan kita ajak mereka memainkan permainan tersebut bersama-sama agar mereka mengenal permainan tradisional tersebut, sehingga permainan tradisional bisa memiliki tempat di hati anak-anak Indonesia dan bisa menjadi sarana bagi anak-anak untuk beraktivitas positif. Berikut ini adalah beberapa contoh permainan tradisional dan manfaatnya:
a. Cublak-cublak Suweng
Permainan ini mengajak anak untuk menyanyikan lagu yang berjudul “Cublak-cublak Suweng”. Pemain yang “jaga” harus menemukan di mana benda kecil (misalnya batu kecil) berada usai anak-anak bernyanyi lagu “Cublak-cublak Suweng”. Dalam permainan ini, anak-anak akan belajar bersosialisasi. Anak-anak bisa berinteraksi satu sama lain dengan akrab, tanpa takut menang atau kalau. Permainan ini bisa dilakukan dengan suasana yang santai dan tenang atau tidak melelahkan, sehingga bisa menjadi kegiatan yang bersifat relaksasi atau aktivitas yang menenangkan hati. Saat anak-anak bernyanyi, anak-anak bisa melatih kecerdasan musikal mereka. Mereka harus bernyanyi dengan nada yang benar agar menghasilkan suara yang indah.
b. Engklek
biasa dimainkan di luar rumah dan di pagi, siang, atau sore hari. Bila dimainkan di pagi hari dan di bawah teriknya mentari, permainan ini sangat baik untuk kesehatan dan kebugaran anak. Selain itu, permainan ini juga bermanfaat untuk melatih kecerdasan kinestetik anak. Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan motorik atau gerak tubuh anak. Kecerdasan kinestetik dalam permainan engklek ini dapat dilatih ketika anak melakukan aktivitas melompat, berlari, menggenggam, meloncat, berlari, dan berjongkok. Selain itu, keseimbangan otak kanan dan kiri anak bisa terlatih saat mereka berlatih keseimbangan waktu berdiri dengan satu kaki diangkat.
c. Congklak
Biasanya permainan ini sangat digemari anak-anak perempuan zaman dahulu. Permainan ini terkenal di beberapa pulau di Indonesia. Di Sulawesi dikenal dengan makaotan, di Lampung dikenal dengan dentuman lamban, sedangkan di Jawa dikenal dengan beberapa nama antara lain congklak, dakon, dan dakonan. Permainan ini menggunakan papan lengkung yang dibentuk seperti sampan. Dalam papan terdapat 16 lubang saling sejajr, dimana 14 lubang kecil dan 2 sisanya lubang besar.
Permainan ini dipercaya mampu melatih otak kiri anak. Saat anak-anak menghitung jumlah jumlah biji dakon logika anak akan berkembang. Anak-anak juga akan semakin fasih berbahasa saat mereka berinteraksi dengan lawan mainnya. Selain itu, saat mereka mengambil biji-biji dakon anak-anak telah melatih motorik halus mereka.
d. Kasti
Kasti adalah permainan yang menggunakan media bola dan stik (semacam stik baseball) untuk memainkannya. Permainan ini masih sering dimainkan di pelajar olah raga. Dengan permainan ini anak-anak bisa melatih kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu, terutama saat mereka memukul bola yang dilemparkan. Kecerdasan kinestetik pun bisa dikembangkan dengan permainan ini, terutama saat mereka berlari dan menangkap bola. Kerja sama yang baik dan kekompakan sangat dibutuhkan agar anak-anak bisa memenangkan permainan ini.
e. Petak umpet
Petak umpet adalah permainan tradisional di mana seorang pemain (yang “jaga”) mencari teman-teman lainnya yang sedang bersembunyi. Anak-anak bisa berinteraksi satu sama lain saat melakukan permainan ini. Anak-anak bisa belajar melakukan permainan secara sportif dan tidak boleh curang. Dengan permainan ini, anak juga bisa berlatih untuk lebih sabar dan teliti. Saat anak mencari temannya yang bersembunyi, anak juga akan terlatih untuk lebih waspada, namun cepat dalam menyelesaikan misinya agar tidak kalah dengan teman lainnya. Bahkan anak bisa berlatih membuat strategi dalam bermain agar bisa menang.
f. Layang-layang
Musim panas di zaman dahulu sangat identik dengan musim layang-layang. Permainan ini memiliki misi menerbangkan layang-layang agar bisa terbang dengan gagah di angkasa. Anak-anak akan berlatih untuk memiliki mental yang kuat dan tidak mudah menyerah agar bisa menerbangkan layang-layang. Terkadang anak-anak bisa berkompetisi saat bermain layang-layang. Mereka bisa saling “bersangkutan” antara satu layang-layang dengan layang lainnya. Dengan permainan ini, anak-anak bisa merasakan indahnya kemenangan dan tidak enaknya merasakan kekalahan. Mereka akan semakin paham bahwa menang kalah adalah hal yang biasa, dan mereka akan belajar cara berjuang untuk meraih kemenangan.
g. Bentengan
Bentengan adalah salah satu permainan tradisional yang masih menjadi kegemaran anak-anak zaman sekarang. Biasanya permainan ini masih sering dipraktikkan di pelajaran olah raga. Permainan tradisonal ini dimainkan oleh dua grup, dimana masing-masing grup memiliki markas berupa tiang. Untuk memenangkan permainan ini mereka harus berusaha menyentuh markas lawan sekaligus juga melindungi markas mereka dari serangan lawan.
Bentengan ini mampu mengasah kecerdasan sosial anak. Anak-anak bisa berinteraksi satu sama lain secara langsung. Sehingga mereka akan semakin memiliki hubungan yang akrab dan baik. Permainan ini merupakan permainan berkelompok, sehingga bisa mengasah ketrampilan mereka dalam bekerjasama dan kompak dalam menyelesaikan misinya.
Meskipun anak-anak zaman sekarang banyak yang sibuk dengan gawai mereka sebagai media bermain, kita perlu mengajarkan dan mengenalkan permainan tradisional. Bagaimana pun permainan tradisional sangat berperan membentuk karakter anak-anak zaman dahulu dan mengasah kreatfitas mereka. Semoga permainan-permainan tradisional di atas juga bisa menjadi pilihan permainan bagi anak-anak Indonesia di zaman sekarang. Sehingga anak-anak Indonesia di zaman sekarang bisa merasakan aneka manfaat permainan tradisional. Selain itu, dengan mengajarkan anak-anak zaman sekarang aneka permainan tradisional, kita pun telah ikut berpartisipasi secara aktif dalam mengembangkan budaya Indonesia.
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan lewat channel dibawah ini ya Ayah dan Bunda. TERIMA KASIH...